Mindset, adalah pola mengatur pikiran. Semakin bagus Mindsetnya, semakin bagus pikirannya.
5 Mindset yang mesti kita miliki ketika Berjualan di Whatsapp:
- Whatsapp sebagai Media Sales
- Whatsapp sebagai Media Investasi Data
- Whatsapp sebagai Media Evaluasi & Belajar
- Whatsapp sebagai Media Berproses untuk Menghasilkan.
Penjelasannya :
1. Whatsapp sebagai Media Sales
Dalam berjualan itu ada 2 alurnya, yaitu marketing dan sales.
Marketing itu tugasnya membawa Market/si calon pembeli dari Facebook/IG/Google agar tertarik datang ke Toko/Whatsapp kita untuk sekedar tanya2 atau beli.
Sedangkan Sales, tugasnya membuat si Pembeli yang datang karena Marketing tsb agar benar-benar jadi beli di toko kita.
Jadi, tidak semua yg masuk ke whatsapp / toko kita akan langsung beli. Melainkan, ada juga yg pengen tahu dulu lebih lengkap seputar produknya, manfaatnya, harganya, ataupun pelayanannya, dllnya. Sebelum mereka benar2 memutuskan utk membeli.
Nah tugas kita adalah membantu dan melayani pembeli dengan sebaik mungkin agar mereka memutuskan untuk benar2 membeli produknya di toko kita.
2. Whatsapp sebagai Media Investasi Data
Dengan datangnya pembeli masuk ke whatsapp kita, kita ini sedang berinvestasi mengumpulkan data pembeli.
- Berapa nomor whatsapp mereka?
- Namanya siapa?
- Tinggal / beralamat di lokasi mana?
- Masalah apa yang mereka miliki dan Produk apa yg mereka butuhkan?
- Jam berapa aja mereka aktif?
- Cara melayani seperti apa yg mereka sukai? seperti berkomunikasi dengan teman kah atau bahasa formal kah?
- Kalo belum jadi beli, kira2 penyebabnya apa?
Semakin banyak kontak pembeli dan data yg kita kumpulkan, semakin besar kemungkinan kita menjual produk ke mereka. Karena kita sudah tahu apa yang mereka butuhkan dan bagaimana cara melayaninya.
Tidak mesti, ketika dapat datanya langsung berhasil menjual produk, melainkan bisa juga setelah tahu data pembeli kita follow up lagi dengan tawarkan produk atau promo kita di kemudian hari sesuai data yang kita dapatkan.
3. Whatsapp sebagai Media Evaluasi dan Belajar
Dengan data yg kita miliki, kita jadi bisa meng-evaluasi dan belajar memperbaiki kembali proses pelayanan dan marketing kita.
Misal, dari kontak yg masuk tersebut kita jadi bisa lebih mengevaluasi cara pelayanan kita. ataupun mengevaluasi kinerja Marketing agar bisa lebih sesuai dalam mencari target pembelinya.
Contohnya,
- Dengan tahu nomornya, kita bisa simpan kontak dan follow up lagi nantinya.
- Dengan tahu namanya, kita bisa sebut nama dia ketika melayani dia kembali.
- Dengan tahu masalah mereka, kita bisa edukasi lagi mereka bahwa produk yang kita miliki itu sangat mereka butuhkan.
- Dengan tahu lokasinya,
- Misal daerah yang bisa kita beri promo gratis ongkir, ya kita kasih gratis ongkir.
- Misal ternyata terlalu jauh, nah kita bisa kasih promo gratis potongan ongkir, dsb.
- Dengan tahu cara melayani yang mereka sukai, kita jadi bisa menyesuaikan
- Misal gak suka dipanggil pak/bu, maka kita panggil ka/sis/say.
- Misal kalo pakai bahasa formal, dia gak balas. Tapi kalo bahasa non formal, dia balas. ya sesuaikan saja.
- Dengan tahu jam berapa aja mereka aktif, kita jadi bisa sesuaikan jam Follow Up atau bikin statusnya.
- Misal, mereka aktifnya di jam istirahat yaitu jam 7:30. 12:00, 15:00, dan 19:00. Maka kita tinggal sesuaikan aja jam follow up dan bikin statusnya sesuai jam aktif mereka.
- Dengan tahu penyebab kendala pembeli belum jadi beli, kita jadi bisa kasih False Believenya.
False Believe adalah Kepercayaan yang salah dari pembeli. Contoh False Believe,
- Gak percaya dengan produk kita, kasih testimoni dan bukti bahwa produk kita aman seperti Nomor BPOM produk kita.
- Belum punya duit, nah berarti kita tungguin aja mereka untuk nabung dulu. Dan suruh booking stok promo mau dikirim tanggal berapa?
- dan lain-lainnya.
4. Whatsapp sebagai Berproses untuk Menghasilkan
Setelah kita tahu 3 hal di atas, kita jadi paham bukan? Bahwa berjualan itu Berproses. Untuk itu kita tidak bisa langsung ingin hasil instan, ketika pembeli masuk ke whatsapp kita ada prosesnya terlebih dahulu yang mesti kita lalui.
Tidak hanya ada pembeli yang masuk untuk langsung beli, tapi ada juga pembeli yang masuk tidak langsung membeli produk kita. Melainkan, kita juga perlu berproses, mulai dari:
- Mengumpulkan data pembeli
- Melayani pembeli dengan baik sesuai kebutuhan mereka
- Dan beberapa proses lainnya agar benar-benar bisa closing dan menghasilkan.